Sabtu, 15 Februari 2014

Beberapa Mobil Listrik Buatan Indonesia

Beberapa Mobil Listrik Buatan Indonesia


Tucuxi (mobil sport bertenaga listrik)


Mobil sport ini memiliki kecepatan maksimum mencapai 193 km/jam dengan jarak jelajah mencapai 200 mil atau sekitar 321,8 km dalam keadaan charger penuh.
Harga mobil ini adalah Rp 1,5 miliar. Cukup membuat orang awam merinding :D heheTucuxi ini dirakit disebuah bengkel di yogyakarta oleh bpk Ir. Danet Suryatama.
Konsep mobil ini sudah dirancang sekitar tahun 2008.


Bus Listrik (kementerian riset dan teknoligi)

Mobil ini memiliki kecepatan 100 km/jam dengan jarak tempuh 150 km. Mampu memuat penumpang sekitar 15 orang. Bus ini menggunakan tipe brusshless DC motor, kecepatan maksimum 5000 rpm, peak power 300 nm, (wew,. cukup fantastis buat ukuran kecepatan bis). voltage 320 VDC, battery menggunakan lithium 320 VDC 24 amphere dengan berat 2 ton panjang lebih 6 meter.



Ahmadi Mesin 5.0 (buatan dasep ahmadi)


Mobil yang satu ini juga diciptakan oleh orang indonesia dengan konsep city car. Mobil ini diujicoba langsung oleh Dahlan Iskan. Namun mobil ini masih perlu beberapa penyempurnaan lagi sebelum di produksi lebih banyak. Jadi kita tunggu saja kelanjutannya.

Gang Car (PT.Dirgantara Indonesia)


Mobil listrik ini dibuat oleh PT. Dirgantara Indonesia (DI) Mobil ini sudah lama dibuat, sekitar 1 tahun yang lalu. Namun awalnya masih menggunakan bahan bakar minyak. Bpk Dahlan Iskan pun mengusulkan, untuk mengganti dengan tenaga listrik, sehingga terbentukalah "gang car" yang bertenaga listrik. Dengan bentuk yang kecil, sehingga bisa menembus gang di daerah padat, sehingga diberi nama gang car. Harga mobil ini berkisar antara 20 - 30 juta rupiah (harga 2 sepeda motor bebek).


Semar-T (Universitas Sebelas Maret)


Mobil itu menggunakan baterai 36 volt 100 ampere. Menghasilkan tenaga 3 HP (horse power). Badan mobil didesain menggunakan material komposit. Berat total mobil diperkirakan 300 kilogram. Harga mobil ini Rp 20 juta. Mobil dapat digunakan selama 1,5 jam-2 jam. Pengisian baterai 3 - 4 jam. Mobil Semar-T melengkapi inovasi mobil Semar-G (Sebelas Maret Green) yang berbahan bakar bioetanol.

Nah, itu dia tadi beberapa gambar dan spesifikasi mobil listrik hasil karya anak bangsa.
Ya jelas., 
Memilih listrik sebagai tenaga penggerak motor, memiliki keunggulan. Diantarnya :
- menghemat sumber daya alam (gas, minyak)
- mengurangi polusi udara yang berdampak buruk bagi kesehatan makhluk hidup, merusak sirkulasi alam, penipisan 
lapisan ozon, bahkan dapat mengakibatkan hujan asam.
- mengurangi polusi suara (alias gak berisik)
- dan ekonomis dari segi pengisian/charge.

Dari semua uraian diatas, awamku menemukan beberapa trouble dalam penerapan, pengaplikasian, dan pemasaran industri mobil listrik ini. Terbukti dari bangkrutnya beberapa pabrik mobil yang konsentrasinya berada diproduksi mobil listrik ini. Sehingga membuat mereka kembali berorientasi pada mobil bensin-diesel, gas.
Dan toubel-troubel menurut awamku, diantaranya :
- suara yang begitu halus
- stasiun pengisian/charge yang kurang
- kurangnya publikasi tentang prosedur perlakuan (penggunaan, perawatan, perbaikan.)
- harga


Sedikit pembahasan awamku tentang trouble-trouble diatas.
Suara yang begitu halus
Di Paris pernah ada kejadian seorang wanita yang sedang menyeberangi jalan, tiba-tiba ditabrak oleh mobil listrik yang sedang melaju dengan kecepatan rendah. Dan 20% kasus tabrakan terhadap pejalan kaki, dilakukan oleh mobil listrik ini. 
Saat di intograsi,  korban menjawab bahwa dia tidak menyadari/mengetahui adanya mobil, karena sama sekali tidak ada terdengar suara. Hmm walaupun itu salah sendiri karena tidak hati-hati sewaktu menyebrang (lihat kanan-kiri), dan tidak terluka parah, tetapi kejadian tersebut direspon serius oleh pemerintah Perancis. Sehingga menjadi perhatian khusus, dan mengakibatkan kurangnya minat masyarakat terhadap mobil listrik tersebut. 

Stasiun pengisan/charge 
Kurangnya jumlah stasiun-stasiun pengisian baterai ini membuat rasa cemas masyarakat. Dengan kecepatan maksimal 100km/jam, jarak tempuh 150 km, ini membuat masyarakat yang kesehariannya melakukan perjalanan (kerja, aktifitas sehari-hari, dll) yang lebih dari jarak tempuh diatas (>150 Km) akan kesulitan dan menjadikan ini salahsatu kendala besar buat konsumen yang ingin membeli dan menggunakan mobil listrik ini. 

Kurangnya publikasi tentang info atau prosedur perlakuan (penggunaan, perawatan, perbaikan)

Ketidakpahamannya konsumen terhadap prinsip dasar dari penggunaan mobil listrik. Banyak dari konsumen tidak dibekali informasi cukup tentang mobil listrik, trouble apa saja yang kemungkinan terjadi. Ya trouble kecil yang mungkin sehari-harinya dapat terjadi. (ibarat motor dengan bahan bakar minyak/gas; busi banjir, masuknya air ke karburator, nozle tersumbat, convert tidak berfungsi, dll)
Ini membuat konsumen merasa tidak nyaman karena kurang memahami. Sehingga yang membeli karena rasa "ingin tahu" saja, dan agar mendapat "pengalaman baru". Jadi bukan karena kebutuhan. Ini yang pemasaran mobil listrik tergolong sepi.

Harga yang cukup tinggi, bila dibandingkan dengan mobil yang menggunakan bensin, diesel, gas.
Masyarakat sudah terbiasa dan bisa dibilang sudah merasa nyaman dengan mobil yang menggunakan bahan bakar minyak/gas. Ini yang membuat konsumen sedikit ragu untuk mengeluarkan uang yang lebih banyak dari apa yang sudah dianggap mereka baik dan nyaman.

Dan beberapa masukan untuk teman-teman awamku, khususnya anak bangsa yang terjun langsung kelapangan dalam pembuatan dan pemasaran mobil listrik tersebut. (just opinion)
Untuk suara
Mungkin teman awam pernah mendengar suara motor yang menggunakan bantuan speaker, untuk menambah suara saat berjalan, yg seolah-olah itu suara berasal dari mesin? (suara pesawat, suara sirine, suara seruling, dll). Kita mungkin bisa menggunakan ini sebagai alternatif, dengan suara yang bisa kita atur. Ya, walaupun bertolak belakang dengan salah satu keunggulan mobil listrik ini (tidak berisik), tetapi alternatif ini semata-mata agar mobil bisa memberi tanda keberadaannya saat melaju dijalan. (tidak berisik karena bisa kita atur volumenya, terserah secara prosedur pabrikasi atau secara individu, dan memberi batas maksimal volume suara).

Untuk stasiun pengisian/charge

Seperti yang diterapkan pada hybrid, mungkin bisa juga kita terapkan pada mobil listrik penuh. Dengan memanfaatkan hasil penyimpanan arus, untuk kerja mobil dimalam hari.
Bisa juga kita buat solusi menggunakan portable charge, untuk pengendara yang perjalanannya memiliki jarak tempuh yang jauh, sementara stasiun pengisian belum tersebar banyak.
 

Kurangnya publikasi tentang info atau prosedur perlakuan (penggunaan, perawatan, perbaikan)
Kita dapat mengkampanyekan, atau mepresentasikan, kepublik luas, dengan cara pameran disekolah-sekolah, kampus-kampus, pelataran tempat-tempat perbelanjaan/mall, disetiap kantor kelurahan/kecamatan, dll, yang tujuannya hanya sekedar memberi informasi/pemahaman tentang prinsip dasar dari mobil listrik ini. Sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman karena sudah mengerti. "apa sih mobil listrik ini? bagaimana cara dia beroperasi? ntr aku kesetrum lagi,. owh ternyata mobil listrik ini begini, kerenn.. ok saya nabung buat belinya" :)

Harga
Kata yang terdiri dari 5 huruf ini, mampu membentuk alur kening/dahi menjadi melengkung keatas atau melengkung kebawah (merengut, atau tersenyum) hehe..
Mungkin pemerintah bisa sedikit menambahkan jumlah persen pada pengalokasian dana APBN untuk biaya pengembangan dan biaya produksi. Sehingga bisa memperkecil harga pemasaran. Karena besarnya biaya pemasaran ini, tergantung oleh besarnya biaya pengujian, pengembangan, dan pembuatan (bahan). 

Seperti yang kita ketahui, dana APBN yang dialokasikan untuk bidang teknologi (penelitian/perkembangan) itu sendiri sebesar 0,8% dari jumlah APBN. Dana APBN sendiri pada tahun 2012 tergolong besar. Rp. 1.400 Triliun.
Berarti kalau 0,08% x 1.400 = 1,2 Triliun, ya itu masih dibagi lagi dengan pengujian teknologi lainnya.

(jangan harap wammm., kayak gak tau aja lu..)
Berfikir positif lebih baik, dan mungkin bila melihat lebih jauh, ikut andilnya pemerintah dalam mensuport secara materi dan moral bisa kita jadikan sebagai bentuk keperdulian terhadap pendidikan di Indonesia, khususnya dibidang penelitian dan perkembangan teknologi. Jika serius dan konsentrasi, maka bisa memungkinkan hasil karya anak bangsa memenuhi kebutuhan dalam dan luar negri dibidang industri mobil listrik ini. Sehingga devisa negara bisa bertambah dan bisa digunakan untuk memajukan kesejahtaraan rakyat.

Sedikit cuplikan tentang Bus Listrik (kementerian riset dan teknoligi) di taman pintar, 20 Mei 2013,  Yogyakarta


Read more: http://hikmapanjaitan.blogspot.com/2013/06/bus-listrik-karya-anak-bangsa.html#ixzz2tOr1wyCP 

0 komentar:

Posting Komentar